Ba’da Maghrib pada Jumat petang (12/12), seorang
wanita berusia 50 tahun hendah menuju ke musola untuk mengikuti pengajian. “Mumpung
cuaca cerah juga,” pikir wanita yang akrab dipanggil Runiati tersebut.
Dokumen Tempo |
Belum lama ia melangkah dari rumah, perhatian Ruinati
teralihkan oleh suara gemuruh dari sebelah barat rumahnya. Karena suara
tersebut terdengar aneh, lantas ia menoleh ke arah barat dimana suara tersebut
berasal. Tak diangka, ternyata suara tersebut timbul karena puncah bukit Telaga
Lele luruh menimpa Dukuh Jemblung. (Baca uga: Kosakata Vicky Prasetyo yang Baru)
“Seperti pasir diturunkan dari truk,” ujar Ruinati
sebagaimana dikutip dari Tempo.
Tak butuh waktu lama, beberapa menit saja dukuh seluas 25 hektare dengan 35
rumah dengan 55 kepala keluarga tersebut rata dengan tanah. Badan Nasional
penanggulangan Bencana mencatat 88 korban dinyatakan masih tertimbun dan belum
ditemukan, sedangkan sisanya yakni 15 orang luka-luka dan 20 lainnya ditemukan
tanpa nyawa. (Baca juga: Penghuni Mobil Bekas Ambulance)
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar di bawah. Karena menurut saya, sebuah komentar adalah bentuk apresiasi paling sederhana. Terlebih komentar adalah sebuah penghargaan daripada hanya melihat, menengok terus pergi. Jadi, jangan segan untuk berkomentar.
Tag :
Berita
0 Komentar untuk "Longsor Banjarnegara, Malapetaka Besar Dalam Hitungan Menit"