Penghuni Mobil Bekas Ambulance

Sepulang dari kampus saya sempatkan untuk mampir sejenak di rumah Suma. Saking asiknya ngobrol tidak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Karena sudah terlalu larut maka saya putuskan untuk pamit. Namun agaknya keluarga Suma khawatir jika saya pulang selarut itu. Selain jauh, jalanan juga sudah sepi. Tapi bagaimanapun juga saya sudah sering pulang lewat jam sembilan. Jadi saya tetap kekeuh untuk pulang.

Penghuni Mobil Bekas Ambulance

Sayangnya, niat saya tersebut tertunda sejenak. Suma dan keluarganya akal-akalan menceritakan kisah horror yang lumayan membuat bulu kuduk saya berdiri. Huh, benar-benar cara yang cukup ampuh untuk menahan saya agar tidak pulang.

“Kalau kamu lewat jalan dekat Galeria, pasti kamu melihat tembok tinggi yang memagari Rumah Sakit Bethesda Jogja. Kamu tahu tidak kalau itu adalah tempat parkir ambulance?” begitu ucap kakak laki-laki Suma yang bernama Aryadi.

Suatu hari teman ayah Suma bermaksud membeli mobil VW bekas. Dia hunting ke mana-mana hingga akhirnya ditawari oleh seorang pekerja Rumah Sakit Bethesda; sebuah mobil ambulance bekas. Tanpa berpikir panjang ambulance (VW) itupun dibelinya. Kemudian direnovasi menjadi seperti VW baru.

Aneh sungguh aneh, tiap tengah malam VW yang diparkir di garasi itu menyala sendiri dan klaksonnya juga berbunyi. Dan setiap ditengok sama teman ayahnya Suma tadi, mesinnya mati. Hal ini terjadi beberapa kali tapi si pemilik enggan mencari tahu penyebabnya.

Kemudian beberapa minggu setelahnya, ada seorang kawan yang bermaksud meminjam mobil. Dan dipinjamkanlah mobil VW tersebut.

Kawan yang meminjam VW tadi atau kita sebut saja si A membawa mobil tersebut ke Surabaya bersama dua orang temannya (B dan C). Hampir seharian mereka di dalam mobil, dari pagi buta sampai sore. Sesampainya di Surabaya mereka langsung menyelesaikan urusan dan malamnya kembali lagi ke Jogja.

Perjalanan sangat jauh dan melelahkan. Untuk kali ini si A mendapat giliran menyetir , si B duduk di sebelah si A dan si C tidur pulas di belakang. Tiba-tiba di tengah jalan si B minta untuk berhenti sebentar. Lalu si B keluar. Sepertinya dia mencari toilet (pikir si A).

Hampir sepuluh menit si B tidak balik-balik dan si A mulai bertanya-tanya. Kemudian si A tidak sengaja melihat ke spion.  Tampak dua orang sedang duduk di jok belakang. “Si B sedang keluar. Si C masih ngorok. Lalu siapa dua orang itu?” si A bertanya dalam hati. Lalu tanpa menengok ke belakang si A keluar, berlari hingga akhirnya menemukan warung kopi. Dan ternyata si B juga ada di sana asik minum kopi.

A: “Hoey, kok malaha ngopi?”
B: “Iya, haus.”
A: “Aku mau cerita. Tadi jok belakang ada dua orang. Padahal kita cuma bertiga.”
B: “Aku juga melihatnya. Makanya aku minta berhenti. Saking takutnya aku sampai nggak berani bilang ke kamu.”

Begitulah kisah malam itu. Karena takut, mereka berdua memutuskan untuk tetap di warung kopi dan pulang setelah Shubuh. Dan si C tetap terlelap di dalam mobil bersama……..hiiiiiiiiii!!! >.<

Sesampainya di Jogja mereka bercerita kepada si pemilik VW. Lalu si pemilik bilang kalau mobil itu bekas mobil ambulance yang sering digunakan untuk membawa korban kecelakaan. Baru kemarin si pemilik diberitahu sama si pekerja rumah sakit.

Mendengar kisah itu saya merinding dan niat untuk pulang lenyap seketika. Tapi bagaimanapun juga saya harus pulang. Melihat hal tersebut, Suma dan keluarganya lagi-lagi mencari kisah seram untuk diceritakan. Kali ini dari temannya Aryadi.

Waktu itu temannya si Aryadi pulang dari Jogja tepat tengah malam. Pas di tempat yang sepi dia bertemu mobil pick-up yang penuh dengan orang dibelakangnya. Aneh sekali, orang-orang tersebut pada menunduk. Dan setelah dilihat baik-baik mereka ternyata berlumuran darah.

Aaaaaaaaaaaaaa……..saya takut!!!!!!! Tapi saya tetap nekad pulang. Titik!

(Penulis menulis ini sambil ketakutan. Astagfirullah.)  

Oleh Jihan


Jangan lupa untuk meninggalkan komentar di bawah. Karena menurut saya, sebuah komentar adalah bentuk apresiasi paling sederhana. Terlebih komentar adalah sebuah penghargaan daripada hanya melihat, menengok terus pergi. Jadi, jangan segan untuk berkomentar.




Tag : Lain
0 Komentar untuk "Penghuni Mobil Bekas Ambulance"

Back To Top